Saat ini tidak sedikit pria-pria dewasa yang sering mengeluhkan masalah kesehatan mereka, terlebih perihal vitalitasnya. Coba mengatasi masalah tersebut, Jakarta Men Clinic hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk coba memberikan solusinya.
Klinik khusus pria dewasa ini adalah klinik vitalitas khusus bagi peria terlengkap pertama di Jakarta. Kompetensinya juga tidak perlu diragukan lagi, terlebih Jakarta Men Clinic adalah salah satu program pengembangan dari The Clinic Beautylophy.
“Ini segmentasi yang lebih khusus untuk laki-laki, Jakarta Men Clinic. Benar-benar fokus untuk perawatan laki-laki khususnya untuk masalah vitalitas,” jelas General Manager The Clinic Beautylosophy, Danang Istianto di ICE BSD Tangerang.
Jelas hal ini membuat peluang bisnis klinik pria ini sangat menjanjikan. Untuk investasinya, calon mitra harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1,8 miliar agar bisa mendapat paket lengkap dari Jakarta Men Clinic.
Danang Istianto juga menyebut bakalan ada promo menarik bagi calon mitra yang ingin bekerjasama dengan Jakarta Men Clinic selama acara IFBC Ecpo 2023 yang berlangsung pada 10-12 Maret 2023 ini.
Selain Jakarta Men Clinic, mitra berkesempatan mencari tahu jika ingin menghadirkan klinik kecantikan seperti The Clinic Beautylophy ataupun Beautylogica Clinic, yang harganya cukup terjangkau sekitar Rp999 juta selama pameran berlangsung.
Berbeda dengan klinik-klinik pada umumnya, Danang menjelaskan produk-produk klinik mereka melayani pelanggan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Mereka juga siap melayani bedah plastik, terlebih mereka memiliki dokter spesialis untuk hal tersebut.
“Kita juga melayani bedah plastik, karena dokternya juga spesialis. Banyak klinik kecantikan di mana beberapa prosedurnya tidak bisa dilakukan di klinik kecantikan,” kata Danang menambahkan.
“Jadi intinya kita memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien, bukan sesuai kebutuhan klinik.”
Bukan cuma itu saja yang ditawarkan The Clinic Beautylosophy. Mereka juga menawarkan jasa konsultan untuk para mitra yang ingin menggunakan nama brand sendiri.
Namun, mereka juga menjelaskan bahwa membuka brand dengan nama baru dengan mengikuti franchise yang sudah ada akan lebih susah membuka baru. Maka tidak heran terkadang banyak brand-brand baru berguguran di tengah jalan.
(E.K)