Dalam penyelenggaraannya, national roadshow IFBC 2024 menghadirkan rangkaian kegiatan sebelum pameran. Kegiatan tersebut ialah Studium General Franchise “Empowering Growth: Young Entrepreneurs for a Better Future” yang berlangsung pada Jumat 28 Juni 2024 di Universitas Katolik Parahyangan.
Melalui kesempatan ini AFI dan Neo Expo Promosindo mengajak civitas akademika yang meliputi pengajar, dan mahasiswa untuk dapat mengenal lebih dalam terkait konsep bisnis waralaba, dan ragam pengetahuan lainnya yang dipaparkan pada kuliah umum tersebut. Studium General ini merupakan bentuk program edukasi kepada civitas akademika yang memiliki potensi melahirkan calon wirausaha baru di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Ibu Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. yang mengatakan “Bisnis waralaba memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, hal yang selalu disampaikan oleh Bapak Menteri di berbagai forum. Di UNPAR sendiri lebih dari 40% mahasiswa yang memiliki ayah wirausahawan atau wiraswasta, dan 17% Ibu wirausahawan atau wiraswasta,” ungkapnya.
“Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa UNPAR sudah terpapar atas kegiatan pengembahan usaha sejak dini. Oleh sebab itu kegiatan Studium General dengan topik Young Entrepreneur for a Better Future rasanya sangat tepat untuk dijalankan. Dan harapannya ajang ini dapat membangun jejaring dari seluruh peserta bersama dengan pembicara dan para pengusaha sehingga mampu memberikan kolaborasi bisnis yang baik,” sambung Ibu Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D..
Dilanjut dengan kuliah umum dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia Bapak Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M, yang menyoroti tentang “Young & Driven: Merajut Jiwa Wirausaha di Era Digital” dalam sambutannya beliau membagikan pandangannya mengenai peranan wirausaha dalam perekonomian Indonesia.
Zulkifli mengatakan peranan wirausaha dalam negeri sangat berpengaruh terhadap kemajuan perekonomian nasional, khususnya wirausaha muda. “Kita harus mendukung pertumbuhan wirausahawan muda dari dalam negeri. Mereka adalah masa depan bangsa ini, terutama di era digital yang serba cepat ini,” ujarnya.
“Selain itu, kita mesti melakukan diplomasi agar tidak ada hambatan perdagangan. Hal ini penting untuk kerja sama internasional dalam meningkatkan perdagangan. Perkembangan pasar baru ada di Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Timur Tengah. Pasar-pasar baru ini sangat potensial bagi pengembangan usaha kita,” imbuhnya.
Beliau juga menegaskan jika kita ingin menjadi negara maju pada 2045 hal yang mesti dilakukan ialah kerja sama antar perguruan tinggi, swasta, pemerintah daerah, serta politisi. Melibatkan seluruh unsur dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan studium general dilanjut dengan pembahasan ”Kemitraan Waralaba: Inovasi dan Strategi untuk Generasi Muda” yang dibawakan oleh Ketua Umum CEO Business Forum dan Wakil Ketua KADIN Jawa Barat – Entrepreneurship Bapak Jahja B. Soenarjo. Dalam pembahasannya beliau memberikan pandangan terkait pentingnya sebuah inovasi dan strategi dalam mengembangkan waralaba.
Pembahasan lain juga di paparkan oleh Owner Katsunyaka Bapak Rinus Mesakh P. Saragih, terkait “From Startup to Scale-Up: Journey of Young Entrepreneurs” beliau membagikan pengalaman pribadi sebagai pelaku usaha yang telah mencoba mengeskpansikan bisnisnya. Ia menekankan dalam berbisnis hal yang perlu disiapkan adalah sistem dan infrastruktur yang memadai dalam mendukung bisnis yang sedang dijalani.
Acara selanjutnya disambung dengan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Direktorat Pengelolaan Bisnis, Inovasi, dan Kewirausahaan, Universitas Katolik Parahyangan dengan Neo Expo Promosindo. Dilanjut dengan penandatanganan kerjasama lainnya berupa MoU atau MoA antara pihak Neo Expo Promosindo dengan 5 kampus diantaranya Universitas Pasundan, Universitas Teknologi Digital, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, ASM Kencana Bandung, dan Politeknik LP3I Bandung.(PN)