Kuliner berbahan dasar ayam masih menjadi salah satu favorit para pelaku bisnis di Tanah Air. Sama seperti yang ditawarkan franchise Ayam Paha Dada, bisnis kuliner ayam yang memiliki ciri khas rempah-rempah yang menggoda.
Mampu bertahan dari terjangan pandemi virus corona (Covid-19) sejak 2019 lalu, franchise Ayam Paha Dada bahkan sampai saat ini sudah memiliki 36 cabang yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia.
Bukan hanya bertahan selama masa pandemi Covid-19, Ayam Paha Dada bahkan masih mampu melebarkan sayap dengan terus menambah kemitraan dalam periode tersebut.
Ternyata, salah satu alasan Ayam Paha Dada mampu terus bertahan adalah lantaran mereka tetap menjaga cita rasa produk mereka di semua cabangnya.
“Kami berdiri sejak tahun 2019, sejauh ini sudah ada 36 cabang,” kata Yans Zhay selaku manajemen Ayam Paha Dada.
“Justru di masa pandemi itu kami mampu melebarkan sayap. Salah satunya alasan kami mampu bertahan adalah karena kami mampu menjaga cita rasa.”
Selain ciri khas dari rempah-rempah nya, Ayam Paha Dada juga memiliki banyak varian sambal sebagai salah satu variable pendukungnya, seperti sambal hijau, sambal terasi ataupun sambal bawang.
Untuk paketnya sendiri, Ayam Paha Dada hanya memiliki satu paket kemitraan dengan tipe ruko dengan besaran investasi senilai Rp150 juta, dengan rincian franhise fee sebesar Rp50 juta dan Rp100 juta untuk biaya perlengkapan.
“Kita cuma menyediakan satu paket, tipe ruko dengan nilai investasi sebesar Rp150 juta. Ini di luar sewa tempat dan renovasi,” Yans menambahkan.
Masih menurut Yans, mitra Ayam Paha Dada sejatinya bisa mencapai BEP dalam waktu paling cepat selama enam bulan dan maksimal 8 bulan. Namun, itu semua tergantung dari lokasi dan situasi market di lapangan.[]
(D.E)