Alfamart adalah brand minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari. Sehingga, bisnis yang ditawarkan pun adalah berbentuk usaha minimarket dengan konsep franchise atau waralaba.
Franchise Marketing, Ardiansyah menjelaskan bahwa Alfamart merupakan brand minimarket yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Di mana, retail ini menawarkan bisnisnya berupa usaha minimarket dengan konsep franchise atau waralaba.
“Alfamart itu brand minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari. jadi memang apa yang kami tawarkan bisnisnya usaha minimarket. tapi dengan konsep franchise atau waralaba. jadi sobat expo ga perlu bingung lagi kalo misalkan jalanin minimarket, gatau detailnya, langsung aja franchise di alfamart,” jelas Ardiansyah di acara pameran IFBC Expo 2023 Bandung.
Adapun persyaratan yang harus ada saat ingin menjadi mitra Alfamart, Ardiansyah mengatakan
bahwa mitra harus berbadan hukum atau badan usaha, CV atau PT.
“Secara persyaratan kami mensyaratkan, mitra itu harus membentuk badan hukum atau badan usaha. Bisa cv ataupun pt. Kalau sobat expo masih belum punya badan usaha, itu bisa langsung membuat dulu badan usaha, itu ga ada masalah, katanya.
Lebih lanjut, Ardiansyah menuturkan bahwa alasan mengapa untuk menjadi mitra Alfamart harus berbadan hukum atau badan usaha adalah karena pertimbangan dengan urusan perpajakan.
“Karena memang pertimbangan kami dengan perpajakan. Jadi, kami menyarankan lebih baik menggunakan badan usaha seperti CV atau PT,” tutur Ardiansyah.
Nilai investasi usaha Alfamart sendiri, yakni lebih kurang senilai Rp 500 jutaan.
“Alfamart sendiri investasinya kurang lebih Rp 500 jutaan di luar renovasi,” lanjut Ardiansyah.
Untuk balik modal dari investasi yang telah dikeluarkan, Ardiansyah memaparkan bahwa standar pihaknya saat mitra melakukan investasi Rp 500 juta akan balik modal dalam waktu 3 tahun setengah atau 42 bulan.
“Jadi, nanti kita akan siapkan proposal, kita kasih tau itung-itungannya dari investasi realnya kurang lebih berapa, estimasi pendapatan pertahunnya berapa, estimasi lapak kas tau hasil usaha pertahunnys berapa, itu akan kami sampaikan. Standar kami, investasi 500jt an itu kembali di 3 tahun setengah atau 42 bulan. Itu berdasarkan proyeksi kami, yg kami itung konservatif. Jadi ga terlalu optimis atau pesimis, ya menengah,” paparnya.
Selanjutnya, saat sudah memiliki lokasi untuk menjadi franchiser Alfamart, franchiser akan diberikan dua pilihan. Pertama, penawaran untuk menjadi toko regulator, namun bisnisnya tetap milik pihak Alfamart. Kedua, sistem patungan.
“Jadi franchise alfamart kalau bapak ingin jadi franchiser selain punya lokasi bapa harus punya dana investasi. Kalau bapa punya lokasi saja opsinya cuman 2. Pertama, bapa tawarkan ke kami untuk menjad toko reguler. Tapi bisnisnya milik kami, bapak hanya sebagai pemilik tanah dan menerima uang sewa. Kedua, bapa joinan, patungan. Bapak punya tempat, yg lain punya modal, bisa jadi buka alfamart, gitu,” lanjut Ardiansyah. (CBN)