Rajut Jiwa Wirausaha! Studium General Franchise Hadir di UNPAR - IFBC Expo
Info

IFBC 2026 hadir di 5 kota besar! Saatnya mulai bisnismu tahun baru! Rangkaian IFBC 2026 mulai dari Jakarta, Palembang, Bandung, Jogja hingga Surabaya! Temukan peluang usaha terbaik di IFBC 2026, digelar 6 kali sepanjang tahun! IFBC 2026 siap bantu kamu memulai bisnis, hadir di Jakarta, Palembang, Bandung, Jogja & Surabaya! Mulai rencanakan kunjunganmu ke IFBC 2026! Pameran bisnis terbesar sepanjang tahun! Ratusan inspirasi bisnis menanti di IFBC 2026! Pilih kota dan tanggal favoritmu! IFBC 2026 kembali hadir lebih besar! Enam event, lima kota, peluang tanpa batas! Mau mulai bisnis ditahun baru? IFBC 2026 jawabannya! Hadir di 5 kota besar Indonesia! Tahun baru, awal baru untuk kamu menjadi pengusaha dengan datang ke pameran IFBC 2026! IFBC 2026 Jakarta1: 13–15 Februari 2026 IFBC 2026 Palembang: 17–19 April 2026 IFBC 2026 Bandung: 29–31 Mei 2026 IFBC 2026 Yogyakarta: 3–5 Juli 2026 IFBC 2026 Surabaya: 11–13 September 2026 IFBC 2026 Jakarta2: 6–8 November 2026

Juli 16, 2024

Rajut Jiwa Wirausaha! Studium General Franchise Hadir di UNPAR

Dalam penyelenggaraannya, national roadshow IFBC 2024 menghadirkan rangkaian kegiatan sebelum pameran. Kegiatan tersebut ialah Studium General Franchise “Empowering Growth: Young Entrepreneurs for a Better Future” yang berlangsung pada Jumat 28 Juni 2024 di Universitas Katolik Parahyangan.

Melalui kesempatan ini AFI dan Neo Expo Promosindo mengajak civitas akademika yang meliputi pengajar, dan mahasiswa untuk dapat mengenal lebih dalam terkait konsep bisnis waralaba, dan ragam pengetahuan lainnya yang dipaparkan pada kuliah umum tersebut. Studium General ini merupakan bentuk program edukasi kepada civitas akademika yang memiliki potensi melahirkan calon wirausaha baru di tengah-tengah masyarakat.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Ibu Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. yang mengatakan “Bisnis waralaba memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, hal yang selalu disampaikan oleh Bapak Menteri di berbagai forum. Di UNPAR sendiri lebih dari 40% mahasiswa yang memiliki ayah wirausahawan atau wiraswasta, dan 17% Ibu wirausahawan atau wiraswasta,” ungkapnya.

“Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa UNPAR sudah terpapar atas kegiatan pengembahan usaha sejak dini. Oleh sebab itu kegiatan Studium General dengan topik Young Entrepreneur for a Better Future rasanya sangat tepat untuk dijalankan. Dan harapannya ajang ini dapat membangun jejaring dari seluruh peserta bersama dengan pembicara dan para pengusaha sehingga mampu memberikan kolaborasi bisnis yang baik,” sambung Ibu Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D..

Dilanjut dengan kuliah umum dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia Bapak Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M, yang menyoroti tentang “Young & Driven: Merajut Jiwa Wirausaha di Era Digital” dalam sambutannya beliau membagikan pandangannya mengenai peranan wirausaha dalam perekonomian Indonesia.

Zulkifli mengatakan peranan wirausaha dalam negeri sangat berpengaruh terhadap kemajuan perekonomian nasional, khususnya wirausaha muda. “Kita harus mendukung pertumbuhan wirausahawan muda dari dalam negeri. Mereka adalah masa depan bangsa ini, terutama di era digital yang serba cepat ini,” ujarnya.

“Selain itu, kita mesti melakukan diplomasi agar tidak ada hambatan perdagangan. Hal ini penting untuk kerja sama internasional dalam meningkatkan perdagangan. Perkembangan pasar baru ada di Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Timur Tengah. Pasar-pasar baru ini sangat potensial bagi pengembangan usaha kita,” imbuhnya.

Beliau juga menegaskan jika kita ingin menjadi negara maju pada 2045 hal yang mesti dilakukan ialah kerja sama antar perguruan tinggi, swasta, pemerintah daerah, serta politisi. Melibatkan seluruh unsur dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Kegiatan studium general dilanjut dengan pembahasan ”Kemitraan Waralaba: Inovasi dan Strategi untuk Generasi Muda” yang dibawakan oleh Ketua Umum CEO Business Forum dan Wakil Ketua KADIN Jawa Barat – Entrepreneurship  Bapak Jahja B. Soenarjo. Dalam pembahasannya beliau memberikan pandangan terkait pentingnya sebuah inovasi dan strategi dalam mengembangkan waralaba.

Pembahasan lain juga di paparkan oleh Owner Katsunyaka Bapak Rinus Mesakh P. Saragih, terkait “From Startup to Scale-Up: Journey of Young Entrepreneurs” beliau membagikan pengalaman pribadi sebagai pelaku usaha yang telah mencoba mengeskpansikan bisnisnya. Ia menekankan dalam berbisnis hal yang perlu disiapkan adalah sistem dan infrastruktur yang memadai dalam mendukung bisnis yang sedang dijalani.

Acara selanjutnya disambung dengan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Direktorat Pengelolaan Bisnis, Inovasi, dan Kewirausahaan, Universitas Katolik Parahyangan dengan Neo Expo Promosindo. Dilanjut dengan penandatanganan kerjasama lainnya berupa MoU atau MoA antara pihak Neo Expo Promosindo dengan 5 kampus diantaranya Universitas Pasundan, Universitas Teknologi Digital, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, ASM Kencana Bandung, dan Politeknik LP3I Bandung.(PN)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
1